Gara - gara Selisih Faham Dua Pelajar SMA Di Sumbawa Barat Berdamai Di Polsek

    Gara - gara Selisih Faham Dua Pelajar SMA Di Sumbawa Barat Berdamai Di Polsek

    Sumbawa Barat NTB - Perkelahian antar pelajar kerap terjadi dimana-mana, hanya karena tidak terima candaan biasanya timbul salah faham dan berujung perkelahian atau cekcok. 

    Begitu pula yang terjadi pada pelajar salah satu sekolah di Kabupaten Sumbawa Barat, mereka bersekolah di sekolah yang sama, hanya karena kalimat bercanda kedua siswa yang saling mengenal ini harus menyelesaikan permasalahannya di Polsek Brang Rea lantaran peristiwa perkelahian tersebut terjadi di luar sekolah.

    Kapolres Sumbawa Barat AKBP Heru Muslimin S. Ik., M. IP melalui Kasi humas IPDA Eddy Soebandi S. Sos kepada media ini membenarkan adanya penyelesaian kesalahpahaman antar siswa SMA di Polsek Brang Rea yang di inisiasi oleh anggota Bhabinkamtibmas.

    Peristiwa itu terjadi di luar sekolah dimana salah seorang siswa menantang seorang siswa lainnya untuk balap liar. Oleh salah seorang siswa tersebut tawaran itu di tolak karena merasa bengkel / mekaniknya masih satu desa.

    Kemudian siswa yang menantang balap liar tersebut karena tawarannya di tolak, berkata "percuma kalau taruhannya hanya 500 ribu rupiah tidak cukup untuk membeli korek telinga". Mendengar itu siswa yang menolak tawaran tersebut pulang mengganti baju dan mengajak temen-temen di Bengkelnya untuk mencari siswa yang mengatakan kalimat tersebut.

    Untung di jalan raya tersebut  banyak orang lewat dan berhenti untuk melerai perkelahian yang hampir saja terjadi.

    "Atas peristiwa itu kemudian salah seoran menginformasikan kepada Bhabinkamtibmas setempat dan lansung mendatangi sekolah yang dimaksud serta memanggil yang bersangkutan. Namun karena peristiwa itu terjadi di luar sekolah, Kepala sekolah menyarankan untuk di selesaikannya di Polsek, "jelas Kasi Humas.

    Setelah di periksa kedua pelajar yang bertikai sepakat untuk berdamai. Sebelumnya Bhabinkamtibmas memberi imbauan kepada keduanya untuk tidak lagi melakukan peristiwa seperti ini karena dapat merugikan diri sendiri dan orang tua.

    "Keduanya sepakat berdamai setelah mendapat penjelasan dari Bhabinkamtibmas, "tutupnya.(Adb) 

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Mendampingi Bupati Sumbawa Barat, Kapolres...

    Artikel Berikutnya

    Cegah PMK, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?
    JNI: Jaringan Jurnalis Nasional Indonesia Berbasis IT dan AI yang Terukur dan Berkualitas
    Ketua Umum PWI Pusat Ajak Wartawan Papua Barat Jaga Profesionalitas di Tengah Pilkada

    Tags